Alat Ukur Jangka Sorong: Nama Lain, Satuan, dan Skalanya

Alat ukur merupakan bagian dari peralatan automotive yang tidak bisa dipisahkan dari proses pemeliharaan dan perbaikan. Termasuk pula jangka sorong, yang memiliki tingkat ketelitian dan presisi sangat tinggi. Sudah pernah dengan tentang alat ukur satu ini ? Nama lain dari jangka sorong adalah vernier calipers, yang diambil dari nama penemunya. Yuk simak lebih jauh mengenai alat ukur tersebut.

Sejarah Ditemukannya Jangka Sorong

Sejarah Ditemukannya Jangka Sorong

Jika melihat dari catatan sejarahnya, jangka sorong pertama kali ditemukan dalam sebuah kecelakaan di lepas pantai Italia. Dalam reruntuhan kecelakaan kapal yang dikenal dengan nama “The Greek Giglio Wreck” tersebut, ditemukan semacam alat ukur yang mirip dengan jangka sorong.

Sehingga para peneliti pun menyimpulkan bahwa bangsa Yunani serta Romawi kuno telah menggunakan alat ukur tersebut. Akan tetapi bentuk dari jangka sorong yang digunakan pada zaman Yunani dan Romawi kuno mempunyai bentuk yang berbeda dengan saat ini. Termasuk pula jangka sorong yang digunakan di China pada zaman dinasti Han.

Jangka sorong yang digunakan antara tahun 202 sebelum masehi sampai 220 masehi tersebut terbuat dari perunggu, dan bentuknya tidak seperti sekarang. Selain itu, orang zaman dulu tidak hanya memanfaatkan jangka sorong untuk mengukur benda benda saja, tapi juga untuk menentukan arah layaknya kompas.

Baru kemudian sekitar tahun 1600-an, seorang ahli matematika dan sains bernama Pierre Vernier menemukan jangka sorong di Perancis. Sehingga nama lain dari jangka sorong, yakni vernier calipers, juga diambil dari namanya. Pierre Vernier juga sekaligus menciptakan skala vernier yang terdapat pada jangka sorong.

Skala Vernier pada Alat Ukur Jangka Sorong

Skala Vernier pada Alat Ukur Jangka Sorong

Seperti yang disebutkan dalam sejarahnya, Pierre Vernier yang merupakan penemu jangka sorong juga menciptakan skala vernier yang bisa ditemukan pada alat ukur tersebut. Tidak seperti penggaris, jangka sorong memang memiliki dua skala. Dua buah skala pada jangka sorong tersebut disebut skala utama (skala tetap) dan skala vernier atau skala nonius.

Istilah skala nonius ditemukan oleh Dedron Nunes, seorang berkebangsaan Spanyol, yang mana istilah ini digunakan sejak sebelum abad ke-19. Namun pada awal abad ke-19, seorang bangsawan asal Perancis bernama Jerome Lalande kemudian mengubahnya kembali pada skala vernier.

Skala vernier pada jangka sorong adalah skala yang menjadi bantuan penglihatan ketika membaca hasil pengukuran. Adanya skala ini memungkinkan pengguna untuk mengukur lebih tepat daripada yang bisa dilakukan saat membaca skala pengukuran lurus (skala utama).

Skala vernier atau skala nonius terbaca pada rahang geser, dan memiliki dua jenis yang berbeda yakni skala nonius rahang bawah dan skala nonius rahang atas. Dimana skala utama dan skala vernier tersebut digunakan untuk mengukur jarak kecil, dengan cara mencari perbedaan di antara dua tanda. Metode ini disebut sebagai prinsip pengukuran vernier.

Sederhananya, skala nonius merupakan skala yang terdapat pada rahang jangka sorong yang bisa bergeser atau digerakkan. Skala ini dapat menunjukkan tingkat ketelitian dari jangka sorong tersebut. Yang mana tingkat ketelitian dari hasil pengukuran jangka sorong adalah setengah dari skala nonius terkecil, yaitu 0.5 x 0.01 cm = 0.005 cm. Sebab skala terkecil jangka sorong adalah 0.1 mm atau 0.01 cm.

Satuan pada Alat Jangka Sorong

Satuan pada Alat Jangka Sorong

Sebagai informasi untuk memudahkan menghitung dan membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong, maka anda perlu mengetahui satuan satuan yang terdapat pada alat ukur tersebut. Adapun satuan jangka sorong yang digunakan adalah centimeter (cm), milimeter (mm), dan juga inci (in).

Satuan centimeter dan inci ada pada skala utama jangka sorong, sementara satuan milimeter ada pada rahang geser yang sekaligus menjadi skala verniernya. Meski begitu, terkadang beberapa jangka sorong memiliki satuan inci terdapat pada rahang geser. Dimana semua satuan ini merupakan satuan besaran panjang.

Karena dalam sistem satuan internasional yang digunakan untuk satuan besaran panjang adalah meter (m), maka untuk menyatakan hasil pengukuran jangka sorong dalam satuan internasional perlu dilakukan konversi terlebih dahulu. Yaitu 1 cm = 0.01 m, 1 mm = 0.001 m, dan 1 inci = 0.0254 m.

Cara Menghitung dan Membaca Jangka Sorong

Cara Menghitung dan Membaca Jangka Sorong

Karena sudah mengetahui skala skala dan satuan yang digunakan pada jangka sorong, maka tidak akan sulit untuk menghitung dan membaca alat ukur tersebut. Adapun cara menghitung menggunakan jangka sorong yaitu lihat angka 0 di skala vernier atau skala nonius. Garis di skala utama yang ada tepat di belakang angka 0 tersebut adalah nilai ukur dari skala utama.

Jika sudah memperoleh nilai ukur dari skala utama, berikutnya tentukan garis yang berhimpitan di antara skala utama dengan skala vernier untuk membaca nilai ukur dari skala bantu tersebut. Garis yang berhimpitan di skala vernier merupakan nilai ukur dari skala vernier jangka sorong.

Sebagai contoh, sebuah pengukuran benda kerja menggunakan jangka sorong diketahui memiliki nilai dari skala utama adalah 5 dan skala vernier pada jangka sorong menunjukkan angka 8. Bagaimana menentukan hasil pengukuran di dalam cm ? Maka nilai skala vernier harus diubah terlebih dahulu menjadi cm, skala vernier = 0.8 mm = 0.08 cm.

Dan untuk mengetahui hasil pengukuran menggunakan persamaan HP (hasil pengukuran) = skala utama + skala vernier. Karena masing masing sudah diketahui dalam satuan cm, maka nilainya hanya perlu dimasukkan ke dalam persamaan. Menjadi HP = 5 cm + 0.08 cm = 5.08 cm. Jadi hasil pengukuran benda kerja menggunakan jangka sorong yaitu 5.08 cm.

Demikian pembahasan mengenai alat ukur jangka sorong. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur benda kerja dengan ketelitian yang akurat, lebih dari penggaris. Dan untuk membaca hasil pengukurannya, maka anda perlu melihat pada skala utama dan skala vernier pada alat ukur terlebih dahulu.

Berikut ini adalah postingan yang terkait dengan jangka sorong:

Leave a Comment