Inilah Prinsip Cara Kerja Tensimeter Manual dan Digital

Bagaimana bisa sebuah alat tahu berapa tekanan darah seseorang? Apalagi hanya melalui pompaan kantung udara pada lengan? Beberapa orang bertanya-tanya mengenai bagaimana cara kerja tensimeter. Alat ini memang selalu menarik untuk dibahas.

Tensimeter memiliki banyak sebutan. Dalam bahasa ilmiah, sebutannya yaitu sphygmomanometer. Ada juga yang menyebutnya Blood Pressure Monitor atau BPM. Apa pun sebutannya, cara kerjanya sama saja. Alat ini memeriksa tekanan darah melalui detak pembuluh nadi.

Apa Itu Tensimeter?

Kamu pasti pernah melihat alat ini sebelumnya. Tensimeter mempunyai manset dan pompa karet bulat. Di dalam manset terdapat kantung udara bernama bladder yang cara kerjanya mengembang dan mengempis. Alat ini juga dilengkapi manometer dengan skala dari 0 mmHg sampai 300 mmHg.

Mungkin kamu pernah bertanya, apa yang dokter dengarkan pada stetoskop saat melakukan pemeriksaan? Itu karena mereka mencoba mendengarkan tekanan sistolik dan diastolik kamu. Pada tensimeter manual, sistem pembacaan menggunakan stetoskop dan manometer.

Secara umum, cara kerja tensimeter air raksa dan jenis lainnya adalah dengan menghentikan aliran darah pada arteri brakialis selama sementara. Setelah manset dikempiskan, darah akan kembali mengalir ke pembuluh tersebut.

Ini memicu suara denyutan keras yang disebut tekanan sistolik. Suara ini berasal dari dampak pembuluh darah yang saling berbenturan dan penutupan arteri sesaat jantung berdetak. Suara akan terdengar kembali saat pembuluh darah terbuka dan detak jantung berhenti, itu yang disebut diastolik.

Cara Kerja Tensimeter Manual

Cara Kerja Tensimeter Manual

Bentuk dari tensimeter manual tidaklah sama dengan tensimeter digital. Kemungkinan besar, kamu diperiksa menggunakan jenis ini saat berkunjung ke dokter. Untuk memahami bagaimana cara kerjanya, berikut uraiannya:

Arteri Brakialis Dihentikan Sementara

Manset dipasang pada lengan atas, kemudian stetoskop diletakkan pada telinga. Setelah bladder dalam manset dipompa, ini memicu tekanan pada lengan atas, sehingga aliran arteri brakialis tertahan.

Pemompaan dilakukan sampai tidak terdengar suara apa-apa pada stetoskop. Itu menandakan bahwa aliran darah telah berhenti.

Kantung Udara Dikempiskan untuk Melepaskan Tekanan

Katup kemudian diputar secara perlahan untuk melepaskan tekanan dalam kantung udara. Ketidakstabilan tekanan ini membuat jarum pada manometer bergerak. Arah jarum akan terus menurun. Pada tahap ini, kamu sudah harus mengubah pandangan menuju layar manometer.

Suara Detak akan Terdengar Pada Stetoskop

Mengapa harus fokus melihat manometer? Karena pembuluh akan kembali terisi dengan aliran darah dan itu akan mengirimkan suara detak. Ketika tekanan menurun, perlahan pembuluh terbuka. Kamu akan mendengar suara denyut sesaat jantung berdetak.

Suaranya cukup keras. Ini dinamakan sebagai tekanan sistolik atau tekanan darah tertinggi. Apabila dituliskan dalam bentuk formula, maka tekanan sistolik adalah 3-2 digit dari angka pertama, misalnya 120/xx mmHg.

Sedangkan 2 digit kedua merujuk pada tekanan diastolik. Tekanan ini dibaca pada saat suara denyutan tadi hampir tidak terdengar. Formulasinya pun menjadi seperti xxx/85 mmHg.

Pembacaan Hasil Pemeriksaan

Sekarang kamu sudah mempunyai besaran tekanan sistolik dan diastolik, namun mengetahui angkanya saja tak cukup. Kamu perlu mengetahui berapa angka yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Semisal angka yang kamu dapatkan sangat tinggi, ada kemungkinan kalau jantung kamu bekerja terlalu keras. Akibatnya tekanan darah melonjak tinggi. Tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa cukup berbahaya, karena dapat menyebabkan penyakit serangan jantung.

Sedangkan hipotensi atau tekanan darah rendah cenderung memicu kepala pusing, pingsan dan lainnya. Setelah itu, proses pemeriksaan selesai.

Cara Kerja Tensimeter Digital

Cara Kerja Tensimeter Digital

Kamu tak perlu capek-capek memompa bulb tensimeter. Mesin akan melakukannya secara otomatis dan tugas kamu hanya duduk rileks. Itu kalau kamu menggunakan tensimeter digital. Alat ini didukung dengan teknologi canggih untuk memudahkan pemeriksaan. Adapun prinsip kerjanya yaitu:

Tombol Power akan Memulai Pemompaan

Sesaat tombol Power ditekan, pemompaan akan langsung dimulai. Makanya kamu harus sudah melilitkan lengan atas dengan manset.

Sama seperti tensimeter manual, pemompaan ini bertujuan untuk menghentikan aliran darah di arteri utama selama beberapa detik.

Pengempisan Terjadi Secara Otomatis

Mesin telah dilengkapi dengan sensor khusus. Apabila tekanan mencapai titik tertentu, pemompaan langsung dihentikan dan katup dibuka. Tekanan akan terus turun secara bertahap.

Sensor Mencatat Tekanan Sistolik dan Diastolik

Mesin diatur oleh sejumlah micro controller yang memungkinkan pendeteksian tekanan sistolik dan diastolik.

Perhitungan Dilakukan Melalui Algoritma

Setelah mendapatkan angka yang dibutuhkan, mesin akan melakukan perhitungan dari data-data yang didapatkan menggunakan algoritma yang telah ditentukan. Hasilnya kemudian ditampilkan pada layar LCD yang terpasang pada mesin.

Macam-macam Istilah pada Tensimeter

Macam-macam Istilah pada Tensimeter

Ketika melakukan pembacaan hasil pemeriksaan tekanan darah sendiri, kamu mungkin menemui istilah-istilah asing, seperti SYS mmHg, DIA mmHg, hingga PUL/min. Itu adalah istilah-istilah yang membedakan tekanan sistolik dan diastolik. Untuk lebih jelasnya, lihat ulasan berikut ini:

– SYS mmHg

Satuan tensimeter adalah mmHg, sedangkan SYS merujuk pada tekanan darah sistolik. Misalnya, tekanan darah tertinggi kamu 120/xx mmHg. Maka tensimeter digital akan menampilkannya menjadi SYS 120 mmHg.

– DIA mmHg

DIA digunakan untuk mendeskripsikan tekanan diastolik alias tekanan paling rendah. Ketika tekanan diastolik kamu mencapai 80 mmHg, maka tensimeter digital akan menampilkannya menjadi DIA 80 mmHg.

– PUL/min

Istilah yang terakhir yaitu PUL/min, artinya pulse per minute. Pengukuran ini untuk memeriksa pulsa atau detak jantung per menit. Bagi kamu yang menggunakan tensimeter digital, istilah PUL/min akan terlihat di bawah bacaan diastolik.

Secara garis besar, cara kerja tensimeter manual dan digital tidak jauh berbeda. Hanya saja, sistem sensor dan perhitungan di balik tensimeter digital jauh lebih kompleks. Namun keduanya sama-sama menampilkan hasil yang akurat dan kamu pun bisa mengandalkan hasil pemeriksaannya.

Postingan terkait Tensimeter:

Leave a Comment