Tensimeter Aneroid Adalah dan Cara Menggunakan

Semakin bertambahnya usia, membuatmu harus selalu rutin mengecek kesehatan. Salah satunya adalah mengukur tekanan darah yang saat ini sudah bisa dengan mudah dilakukan. Banyak alat tensimeter seperti tensimeter aneroid. Tensimeter aneroid adalah tanpa raksa.

Tensimeter aneroid termasuk dalam alat tensimeter manual yang tidak menggunakan raksa. Banyak yang merekomendasikannya karena dinilai paling efektif untuk mengetahui tekanan darah tinggi. Ada banyak keunggulan yang juga dimiliki oleh jenis tensimeter ini.

Apa itu Tensimeter Aneroid?

Tensimeter aneroid adalah sering disebut sebagai tensimeter jarum yang termasuk dalam jenis tensimeter manual. Jika dilihat dari fisiknya, alat ini tidak jauh berbeda dengan tensimeter manual yang menggunakan raksa.

Ada bagian-bagian tensimeter aneroid yang sama dengan tensimeter raksa. Contoh bagian tensimeter aneroid yaitu adanya meteran pengukuran tekanan, selang yang sudah terhubung dengan manset, serta balon pompa.

Namun, jika ditelusuri lebih dalam ada perbedaan antara tensimeter aneroid dan raksa. Perbedaan tensimeter aneroid adalah memiliki meteran pengukuran tekanan dengan menggunakan gauge sebagai pengganti raksa.

Nantinya, akan didapatkan angka dari tekanan darah orang yang diperiksa. Sedangkan untuk tensimeter raksa, meteran pengukurannya menggunakan air raksa. Itulah perbedaan mendasar dari tensimeter aneroid.

Kelebihan Tensimeter Aneroid

Kelebihan Tensimeter Aneroid

Tensimeter aneroid merupakan tensimeter bebas air raksa sehingga memiliki keunggulan dari segi keamanan dan perawatan alatnya. Untuk yang tidak menggunakan air raksa ini akan meminimalisir terjadinya kontaminasi apabila air raksa tersebut bocor.

Akibatnya, data yang muncul menjadi tidak akurat. Jadi, tensimeter aneroid seringkali dipakai sebagai alternatif dari tensimeter manual. Kelebihan selanjutnya dari tensimeter aneroid adalah bisa dibawa kemana-mana karena menggunakan sistem portable.

Sedangkan tensimeter manual sulit untuk dibawah kemana-mana meski termasuk dalam golden standard yang berkaitan dalam pengukuran tekanan darah. Selain itu, tensimeter aneroid terbilang lebih fleksibel dan bisa digunakan untuk kebanyakan pasien.

Namun, pada prakteknya, tensimeter aneroid juga memiliki beberapa kendala seperti harus dilakukan kalibrasi secara rutin, jika tidak benar pemakaiannya bisa mempengaruhi hasil dari pengukuran, serta perlu keterampilan dalam menggunakannya.

Oleh sebab itulah, tensimeter aneroid ini lebih digunakan untuk tenaga ahli seperti dokter di rumah sakit atau klinik.

Cara Menggunakan Tensimeter Aneroid

Cara Menggunakan Tensimeter Aneroid

Untuk pemakaiannya, tidak terlalu berbeda dengan tensimeter manual air raksa. Cara menggunakan tensimeter aneroid yaitu:

  • Langkah pertama adalah memastikan bahwa pasien sedang dalam kondisi yang tenang dan rileks. Contohnya dengan membiarkan pasien untuk beristirahat. Selanjutnya, barulah meminta pasien untuk duduk dan sejajarkan lengannya dengan jantung.
  • Pastikan lengan tidak terhalang oleh benda apapun seperti kain lengan baju.
  • Lingkarkan manset pada lengan dan pastikan pemakaiannya tepat dan tidak ada udara yang ada di dalam manset.
  • Pastikan garis tanda arteri perlu diposisikan pada lipatan dalam siku.
  • Selanjutnya, letakkan stetoskop ke bagian yang memiliki denyut terkuat.
  • Lalu, pompa menggunakan balon pompa yang merupakan salah satu bagian-bagian tensimeter aneroid.
  • Pompalah sampai manset dapat menahan aliran darah dan sudah tidak terdengar denyut dari stetoskop.
  • Lalu, tinggal lakukan pembacaan pada skala yang sudah ditampilkan oleh gauge.
  • Lalu, bukalah katupnya secara perlahan.
  • Kamu bisa mengetahui tekanan sistoliknya ketika ada suara denyut jantung pertama kali yang beriringan dengan darah mengalir menuju arteri.
  • Sedangkan untuk tekanan diastolik dapat terlihat dari suara denyut jantung yang pertama kali hilang. Untuk memastikan dan membuatnya lebih akurat, kamu juga dapat melakukan pengulangan agar dapat mengetahui hasil yang kedua.
  • Untuk mengeceknya kedua kali, ada jarak pengukuran sekitar 5 menit yang harus kamu lakukan.

Perawatan Tensimeter Aneroid

Hal lain yang tidak kalah penting dalam tensimeter aneroid yatu perawatannya. Kamu juga perlu melakukan perawatan dari alat tersebut dan menyimpannya dengan baik. Tujuannya adalah agar bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama dan tidak mudah rusak.

Berikut adalah beberapa perawatan yang perlu dilakukan dari tensimeter aneroid:

  • Simpanlah di tempat yang tidak terlalu panas. Suhu yang tinggi akan membuat alat ini mudah rusak. Begitu juga dengan kelembaban tinggi juga bisa menimbulkan kerusakan pada tensimeter aneroid.
  • Hindari kontak dengan zat kimia dan benda tajam lainnya yang bisa mengakibatkan kerusakan. Misalnya berdekatan dengan zat kimia yang asam sehingga membuat alat menjadi rusak, dsb.
  • Lindungi gauge dari benturan karena gauge ini punya peranan penting untuk menunjukkan hasil tekanan darah.
  • Setelah digunakan, simpan manset dengan benar dan pastikan jangan sampai ada udara masuk ke dalam manset tersebut.

Tips Mendukung Pengukuran Tekanan Darah yang Akurat

Tips Mendukung Pengukuran Tekanan Darah yang Akurat

Guna memastikan hasil dari tensimeter aneroid yang digunakan sudah akurat, kamu bisa melakukan tips berikut ini yang juga berlaku untuk alat tensimeter lainnya.

1. Pengaruh Postur

Posisi ketika mengukur tekanan darah juga mempengaruhi hasil tensimeter aneroid. Umumnya baik duduk dan berbaring akan memiliki nilai yang sama untuk tekanan sistoliknya.

Namun, di usia tertentu ada juga yang dapat mempengaruhi pengukuran untuk tekanan diastolik ketika melakukan posisi duduk atau berbaring.

2. Posisi Badan

Faktor lainnya yang mempengaruhi nilai tensimeter aneroid yaitu dari posisi badannya. Lengan harus sejajar dengan jantung agar nilai pengukuran menjadi lebih akurat.

3. Ukuran Manset

Berikutnya adalah ukuran manset yang perlu disesuaikan dengan lingkar lengan pasien. Jangan memasangnya terlalu ketat atau terlalu lebar karena ini akan mempengaruhi nilai tekanannya.

Tensimeter aneroid adalah alat pengukur tekanan darah yang banyak dijumpai di rumah sakit atau klinik. Ketika ingin menggunakannya, perlu untuk memperhatikan petunjuknya dengan benar agar hasil menjadi tepat. Jika diperlukan juga dapat mengukur dua kali.

Baca juga postingan lainnya tentang Tensimeter Aneroid :

Leave a Comment