2 Cara Menggunakan Tensimeter Manual yang Benar dan Akurat

Belum tahu cara menggunakan tensimeter manual benar? Itu adalah hal yang wajar, mengingat alat ini membutuhkan kualifikasi khusus untuk mengoperasikannya. Mungkin kamu baru membelinya untuk kebutuhan di rumah, tapi bingung bagaimana cara membaca tekanan darah dengan alat ini.

Tidak seperti tensimeter digital, tensimeter ini mempunyai 5 komponen utama, yaitu bulb, cuff, bladder, manometer dan valve. Kamu akan berinteraksi dengan setiap komponen untuk mendapatkan penghasilan yang akurat. Sebelum itu, kenali dulu jenis-jenis tensimeter manual.

Jenis-jenis Tensimeter Manual

Jenis-jenis Tensimeter Manual

Disebut sebagai tensimeter manual karena semuanya dioperasikan secara manual, mulai dari pemompaan, pengempisan hingga pembacaan tensi. Jenis tensimeter manual yakni tensimeter air raksa dan aneroid. Kenali perbedaan keduanya sebagai berikut:

Tensimeter Air Raksa

Air raksa digunakan untuk mengukur tekanan darah seseorang. Cairan kimia ini disimpan pada tabung tebal, sehingga keamanannya terjamin. Tensimeter air raksa merupakan tensi darah pertama dan tertua di dunia.

Cara menggunakan tensimeter manual air raksa tergolong rumit. Meski begitu, tingkat akurasi tensi ini lebih baik dibandingkan tensimeter digital. Namun air raksa dianggap berbahaya, sehingga penggunaan tensi ini sudah dilarang di beberapa negara.

Maka dari itu, disarankan memilih merek tensimeter air raksa terbaik supaya keamanannya terjamin, seperti Riester Nova Parameter.

Tensimeter Aneroid

Jenis tensimeter manual selanjutnya tidak menggunakan air raksa. Pengukuran menggunakan jarum dial. Jarum akan merespons tekanan yang masuk lewat pengukur tekanan. Akan tetapi, tensimeter aneroid tetap membutuhkan stetoskop untuk mendengarkan bunyi denyut nadi.

Akurasi pengukuran dengan tensi ini pun tak kalah akurat. Kamu bisa menjadikannya sebagai opsi apabila sedikit ragu menggunakan tensimeter air raksa. Terlebih lagi, harganya bisa lebih murah dan desain modelnya lebih variatif.

Ketika hendak membeli tensimeter aneroid, pastikan ukuran mansetnya sesuai dengan lingkar lengan kamu. Pilih yang pengaitnya dari velcro supaya lebih nyaman.

Cara Menggunakan Tensimeter Manual Air Raksa

Cara Menggunakan Tensimeter Manual Air Raksa

Pastikan tensimeter air raksa diletakkan di permukaan yang datar supaya pengukuran akurat. Hindari pula melakukan berbagai kegiatan yang bisa menaikkan tensi darah, seperti lari, jalan cepat atau senam. Kemudian, ikuti panduan cara membaca tensimeter di bawah ini:

  1. Sebelumnya, posisikan air raksa sampai berada di paling bawah.
  2. Duduk pada kursi, lalu pasang manset tensimeter pada lengan atas.
  3. Kenakan stetoskop pada telinga apabila kamu mengukur diri sendiri.
  4. Letakkan kepala stetoskop pada bagian lengan yang terdengar detak nadi. Tahan atau kaitkan pada manset.
  5. Posisikan bola tensi pada genggaman tangan dan ibu jari dan telunjuk pada valve atau katup.
  6. Mulailah memompa sampai air raksa mencapai 150 mmHg.
  7. Selanjutnya, putar katup secara perlahan untuk melepaskan tekanan.
  8. Sembari itu, dengarkan bunyi denyut nadi pada stetoskop.
  9. Untuk denyutan pertama yang keras adalah tekanan sistolik. Lama kelamaan bunyi itu akan hilang dan perhatikan kapan suara tadi hilang, maka itulah yang dinamakan tekanan diastolik.
  10. Ulangi pengukuran sampai beberapa kali apabila merasa kurang yakin. Kamu bisa menaikkan pemompaan hingga 160-170 mmHg apabila tidak mendengar bunyi nadi keras.

Cara Menggunakan Tensimeter Manual Jarum (Aneroid)

Cara Menggunakan Tensimeter Manual Jarum (Aneroid)

Pembacaan tensimeter aneroid tidak jauh berbeda dengan tensimeter air raksa, tetapi pembacaan tensi lebih mudah dengan alat ini. Soalnya pengukuran menggunakan jarum dial, adapun caranya adalah sebagai berikut:

  1. Duduk pada kursi yang nyaman, lalu biarkan diri rileks sebelum memeriksa tensi darah.
  2. Letakkan lengan kamu pada meja atau permukaan yang datar. Siapkan pula tensimeter aneroid dekat dengan lengan.
  3. Periksa di mana pembuluh arteri kamu dengan cara menemukan denyut nadi.
  4. Lalu pasang manset pada lengan atas, pastikan tidak menutupi area denyut nadi.
  5. Tempelkan kepala stetoskop pada area denyut nadi dan sisipkan ke dalam lipatan manset.
  6. Kencangkan manset. Namun jangan terlalu kencang atau longgar.
  7. Pasang stetoskop pada telinga. Apabila kamu meletakkannya kepala stetoskop di tempat yang benar, kamu akan mendengar suara detak nadi.
  8. Taruh bola tensi pada tangan kanan. Siapkan jempol dan jari telunjuk pada katup supaya memudahkan pengempisan nantinya.
  9. Tekan terus bola tensi sampai manset terisi udara dan tidak terdengar bunyi nadi pada stetoskop.
  10. Setelah itu, putar katup ke arah yang berlawanan dengan jarum jam secara perlahan. Ini akan melepaskan tekanan.
  11. Perhatikan jam dial dan dengarkan baik-baik suara pada telinga kamu.
  12. Jika kamu mendengar suara denyut nadi pertama, lihat di angka berapa denyut tadi berbunyi pada jarum. Catat itu sebagai tekanan darah sistolik.
  13. Selagi itu, terus lepaskan tekanan melalui katup. Kamu akan mendengar detak tadi perlahan menghilang dan terdengar seperti angin. Itu adalah tekanan darah diastolik.
  14. Selanjutnya, kempiskan total manset sampai tidak ada tekanan yang terdeteksi.
  15. Lepaskan manset dan rapikan kembali peralatan tensimeter tadi.

Kelebihan dan Kekurangan Tensimeter Manual

Kelebihan dan Kekurangan Tensimeter Manual

Karena cara menggunakan tensimeter manual terlalu sulit, banyak yang mulai meninggalkannya. Hal itu memang setengahnya benar, tetapi tensimeter ini punya beberapa kelebihan, sehingga kebanyakan rumah sakit masih menggunakannya. Berikut kelebihan dan kekurangannya:

Kelebihan

  1. Dapat dioperasikan tanpa baterai atau listrik.
  2. Hasil pengukuran lebih akurat, karena tidak terdampak oleh faktor usia tensimeter, jumlah baterai dan lainnya.
  3. Harga tensimeter manual lebih terjangkau ketimbang tensimeter digital.
  4. Tensimeter mudah diperbaiki dan tidak memakan biaya besar.
  5. Beberapa model bentuknya mungil dan portabel.

Kekurangan

  1. Membutuhkan pengetahuan khusus untuk menggunakannya.
  2. Penggunaannya tidak praktis, karena semuanya dioperasikan manual.
  3. Tidak bisa dioperasikan tanpa stetoskop.
  4. Tensimeter air raksa rentan pecah dan mengancam kesehatan.

Sayangnya tidak ada cara menggunakan tensimeter manual tanpa stetoskop. Karena hanya melalui alat itu kamu bisa mendeteksi denyut nadi. Ikuti langkah-langkah yang sudah dijelaskan tadi dan kamu bebas mengulanginya berkali-kali apabila hasilnya meragukan.

Postingan terkait Tensimeter:

Leave a Comment