Jangka sorong atau yang memiliki nama resmi vernier caliper, merupakan sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dimensi benda. Seperti mengukur kedalamannya, mengukur bagian dalam, mengukur bagian luar, dan bagian bertingkat. Dalam hal ini, anda bisa menggunakan cara menghitung jangka sorong 0.05 atau jangka sorong 0.02. Berikut penjelasannya.
Jangka Sorong dengan Nilai Ketelitian 0.05
Nilai jangka sorong jika dilihat dari ketelitiannya terbagi menjadi beberapa, salah satunya yaitu 0.05 mm. Jangka sorong ini mempunyai nilai 0.05 mm pada setiap skala vernier yang dimiliki. Perlu diketahui bahwa pada jangka sorong memang terdapat dua jenis skala, yakni skala utama dan skala vernier atau skala nonius.
Adapun skala utama terletak di bagian rangka atau batang jangka sorong. Dan untuk jangka sorong tipe metrik, skala utama tersebut ditandai dengan satuan ukuran cm dan mm dengan setiap satu bagian berjarak 1 mm. Sementara untuk skala vernier berada pada bagian rahang geser.
Jadi skala vernier akan ikut bergeser apabila rahang geser jangka sorong digerakkan. Pada cara menghitung jangka sorong 0.05 mm, skala vernier akan dibagi menjadi 20 bagian yang sama. Dimana kedua puluh skala vernier tersebut sama dengan panjang 39 mm skala utama. Sehingga jarak setiap bagian pada skala vernier menjadi 39 : 20 = 1,95 mm.
Cara Membaca Jangka Sorong Ketelitian 0.05
Dalam membaca skala jangka sorong, harus dilakukan tegak lurus dengan pembaca. Hal tersebut berlaku baik ketika membaca skala utama maupun pada saat membaca skala vernier atau skala nonius. Apabila skala utama yang ada pada jangka sorong bukan menggunakan satuan mm, maka ketelitian 0.05 mm perlu diubah terlebih dahulu menjadi satuan cm.
Konversikan 0.05 mm ke dalam satuan cm, sehingga diperoleh nilai 0.005 cm. Sehingga skala utama dari jangka sorong dapat dibaca dengan mengacu pada garis angka nol skala vernier. Sementara itu, untuk skala vernier bisa diperoleh dengan melihat garis yang sejajar atau tegak lurus dengan skala utama.
Setelah dibaca tegak lurus, ternyata diperoleh skala utama adalah 1.6 cm dan angka yang tegak lurus dengan skala utama tersebut yaitu angka 6. Kalikan skala ini dengan nilai ketelitian, yaitu angka 0.005 cm, yang kemudian menghasilkan 0.03 cm. Nilai 0.03 cm inilah yang menjadi skala noniusnya.
Sehingga hasil pengukuran sebuah benda dengan menunjukkan skala utama 1.6 cm dan skala nonius 0.03 cm adalah 1.63 cm, yang diperoleh dari penjumlahan antara 1.6 dan 0.03 (skala utama dan skala nonius). Nilai ini pun dapat dikonversikan ke dalam satuan lainnya, yaitu ke dalam milimeter sehingga hasilnya adalah 16.3 mm.
Jangka Sorong dengan Nilai Ketelitian 0.02
Selain jangka sorong dengan ketelitian 0.05 mm, ada juga cara menghitung jangka sorong 0.02 mm. Dimana jangka sorong ini memiliki nilai 0.02 mm untuk setiap ruas pada skala vernier atau skala noniusnya. Sebagai contoh, misalkan panjang sebuah benda diukur menggunakan sebuah jangka sorong.
Kemudian diperoleh hasil skala utamanya adalah 9 mm dan skala vernier adalah 13 x 0.02 = 0.26 mm. Sehingga hasil pembacaan jangka sorong dengan nilai ketelitian 0.02 mm tersebut yaitu 9.26 mm. Apabila hasil perhitungan tersebut diuraikan, maka garis 0 skala vernier terletak pada skala utama berada pada ruas ke-9 lewat beberapa milimeter.
Dengan demikian, nilai ruas skala utama adalah 9 mm lewat beberapa milimeter. Dimana nilai lewat beberapa milimeter tersebut akan ditentukan oleh perhitungan pada skala nonius atau vernier. Untuk menentukan nilai lewat beberapa milimeter ini, maka pertama tama harus diperhatikan garis mana dari skala nonius yang sejajar dengan garis pada skala utama.
Pada contoh, ternyata garis skala nonius yang sejajar pada skala utama yaitu garis pada ruas ke-13. Sehingga nilai skala noniusnya adalah 13 x 0.02 mm = 0.26 mm. Dengan kata lain nilai lewat beberapa milimeter yang dicari adalah 0.26 mm. Perhitungan ini didapatkan karena setiap ruas pada skala nonius adalah 0.02 mm (ketelitian 0.02 mm).
Jadi hasil pembacaannya dari cara menghitung jangka sorong 0.02 mm sama seperti yang telah disebutkan di awal. Yakni skala utama adalah 9 mm dan skala nonius adalah 0.26 mm, sehingga hasil pembacaannya adalah 9.26 mm yang merupakan hasil penjumlahan antara dua skala tersebut.
Jangka Sorong dengan Nilai Ketelitian 0.01
Jangka sorong digital mempunyai ketelitian sampai 0.01, namun yang paling banyak digunakan hingga sekarang adalah mencapai 0.02 mm. Akan tetapi, tentunya hasil yang lebih akurat ditawarkan oleh nilai ketelitian yang paling kecil ini. Sehingga jangka sorong dapat dipergunakan untuk mengukur diameter sebuah cincin atau kelereng dengan lebih teliti.
Dan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa jangka sorong ini bisa dipergunakan untuk mengukur diameter dalam sebuah tabung atau cincin, mengukur kedalaman sebuah tabung, maupun mengukur diameter luar sebuah kelereng. Dimana panjang objek dapat ditentukan secara langsung dengan membaca skala utama hingga sepersepuluh cm (0.1 cm).
Kemudian ditambahkan dengan hasil pembacaan pada skala nonius sampai seperseribu cm (0.001 cm). Jadi untuk cara menghitung jangka sorong 0.01 tidak jauh berbeda dari menghitung menggunakan jangka sorong dengan ketelitian 0.05 maupun 0.02. Hanya saja skalanya dikalikan dengan 0.01 sesuai nilai ketelitiannya.
Demikian cara menghitung jangka sorong dengan ketelitian 0.05, 0.02, dan 0.01. Di atas juga sudah diberikan sedikit contoh bagaimana cara membacanya untuk pengukuran diameter atau ketebalan pada sebuah benda. Yang mana cara menghitung dan membacanya tidak begitu jauh berbeda.
Artikel lainnya yang membahas jangka sorong: