Alat ukur dalam dunia fisik ada begitu banyak macamnya. Dua diantaranya ialah jangka sorong dan mikrometer sekrup. Meskipun tidak sedikit orang menganggap kedua alat ukur ini serupa, akan tetapi ada perbedaan jangka sorong dan mikrometer sekrup yang perlu kamu ketahui.
Dengan demikian, kamu akan dapat menggunakan jangka sorong maupun mikrometer sekrup secara tepat. Dengan begitu, nantinya hasil ukur yang kamu peroleh benar-benar sesuai dengan kenyataannya (hasil akurat).
Apa itu Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup?
Ada begitu banyak alat ukur yang dapat digunakan oleh orang-orang. Dua di antaranya adalah jangka sorong dan mikrometer sekrup. Kedua alat ini tentu sangat familiar bagi kamu, khususnya ketika belajar ilmu fisika dulu.
1. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang bisa digunakan untuk mengetahui panjang, diameter dalam maupun diameter luar dari suatu benda tertentu. Di samping itu, jangka sorong juga dapat dipakai untuk mengukur kedalaman lubang maupun bangunan tertentu. Misalnya, tabung.
Dulunya, jangka sorong ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama Pierre Vernier. Ia merupakan matematikawan Perancis yang lahir pada tahun 1584. Untuk menghargai penemu jangka sorong, maka satuan ukur benda ini dinamakan Vernier.
2. Mikrometer Sekrup
Sementara itu, mikrometer sekrup merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur benda-benda dengan ukuran tipis/kecil. Selain itu, alat ini juga bisa dipakai untuk mengukur benda berbentuk pelat yang memiliki tingkat presisi tinggi.
Jika dilihat sekilas, sebetulnya terdapat perbedaan jangka sorong dan mikrometer sekrup. Karena itulah kamu perlu mempelajarinya dengan baik terlebih dahulu sebelum menggunakan alat ini. Sebagai saran, mikrometer sekrup biasanya digunakan untuk mengukur lempengan plat besi.
Perbedaan Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup
Tidak sulit mengenali apa saja perbedaan jangka sorong dengan mikrometer sekrup. Sebab, perbedaan tersebut jelas kentara. Berikut merupakan hal-hal yang membedakan antara jangka sorong dengan mikrometer sekrup:
1. Angka Ketelitian
Hal yang paling membedakan antara jangka sorong dengan mikrometer sekrup adalah angka ketelitian. Jangka sorong mempunyai angka ketelitian atau skala terkecil bernilai 0,01 cm atau setara dengan 0,1 mm.
Sementara itu, angka ketelitian yang ada pada mikrometer sekrup adalah 0,01 mm. Dengan demikian, maka sudah dapat diketahui bahwa mikrometer sekrup mempunyai tingkat ketelitian yang lebih baik dibandingkan dengan jangka sorong.
2. Kegunaan
Perbedaan lain yang terlihat jelas dari jangka sorong dan mikrometer sekrup ada pada fungsinya. Jangka sorong biasanya digunakan untuk mengukur ketebalan suatu logam. Selain itu, jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter dalam maupun bagian luar dari objek melingkar.
Misalnya, cincin, silinder, maupun pipa. Bahkan tidak sedikit juga yang memanfaatkan jangka sorong untuk melakukan pengukuran pada ketinggian maupun kedalaman suatu benda yang tidak terlalu dalam. Contohnya, tabung reaksi, gelas ukur, dan sebagainya.
Sementara itu, mikrometer sekrup dapat digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap ketebalan suatu benda yang relatif tipis. Misalnya, plat/lempeng logam, uang logam, ketebalan kertas, dan sebagainya. Fungsi jangka sorong dan mikrometer sekrup sangat berbeda sekali, bukan?
Ketidakpastian Jangka Sorong
Salah satu yang menarik dari jangka sorong adalah nilai ketidakpastian. Ketidakpastian dari jangka sorong atau tingkat ketelitian jangka sorong merupakan hal yang selalu dicari ketika mempelajari ilmu fisika.
Pada bagian utama yang biasa disebut sebagai rahang tetap maupun rahang geser ini, kamu bisa menemukan nilai ketidakpastian dari jangka sorong. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap ini disebut sebagai skala utama.
Sementara itu, skala pendek yang tertera pada bagian tersebut disebut sebagai nonius atau vernier. Adapun skala utama dari jangka sorong adalah 2,4 cm dengan skala nonius sebesar 0,07 cm. Nah, nilai angka ketidakpastiannya adalah ½ dari skala terkecil jangka sorong yaitu ½ x 0,01 cm = 0,05 cm.
Bagian-Bagian Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup
Setelah kamu mengetahui dengan ketidakpastian jangka sorong, berikutnya kamu perlu mengetahui apa saja bagian-bagian jangka sorong serta mikrometer sekrup. Berikut ini merupakan bagian-bagian dari jangka sorong:
1. Bagian-Bagian Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri atas beberapa bagian yang perlu dihafalkan dengan baik. Bagian-bagian jangka sorong tersebut, di antaranya:
- Rahang dalam, berguna untuk mengukur bagian dalam seperti diameter celah atau lubang.
- Rahang luar, berguna untuk mengukur bagian luar seperti lebar, diameter maupun panjang benda.
- Tangkai ukur kedalaman, berguna untuk kedalaman lubang suatu benda.
- Skala utama, berguna untuk menyatakan hasil ukuran utama.
- Skala nonius, bermanfaat untuk menambahkan tingkat akurasi ekstra.
- Baut pengunci, berguna untuk menahan rahang pada tempatnya sehingga objek tertahan atau tidak terlepas.
2. Bagian-Bagian Mikrometer Sekrup
Selain jangka sorong, mikrometer sekrup juga memiliki bagian-bagian yang perlu dicermati dengan baik. Dengan demikian, saat menggunakannya maka tidak akan timbul suatu masalah apapun.
- Mikrometer frame, yaitu bagian rangka dari mikrometer sekrup untuk rangka meletakkan komponen mikrometer sekrup.
- Anvil, yaitu batang kecil pada bagian ujung frame. Anvil berguna untuk penahan terhadap benda kerja yang diukur.
- Spindle, yakni batang berbentuk lebih panjang yang dapat digunakan untuk penjepit benda kerja yang akan diukur.
- Sleeve, yaitu lintasan thimble yang berguna untuk tempat diletakkannya skala utama.
- Thimble, yakni tabung di bagian luar sleeve. Gunanya untuk meletakkan skala nonius.
- Ratchet knob yaitu penggerak thimble.
- Lock, yakni bagian yang digunakan sebagai pengunci thimble.
- Skala utama, yaitu nilai yang dapat digunakan untuk menunjukkan hasil pengukuran.
- Skala nonius, yaitu skala yang menunjukkan nilai desimal terhadap suatu pengukuran tertentu.
- Komponen tambahan, biasanya terletak di bagian luar mikrometer sekrup.
Perbedaan jangka sorong dan mikrometer sekrup tentu bisa diketahui dengan baik. Mulai dari skala tertinggi hingga kegunaan alat ukur ini. Selain itu, penting sekali untuk mengetahui ketidakpastian alat ini serta bagian-bagian dua alat ukur tersebut.
lihat juga: